Jumat, 13 Januari 2012

Lagu Seorang Gerilya

Engkau melayang jauh, kekasihku.
Engkau mandi cahaya matahari.
Aku di sini memandangmu, menyandang senapan,
berbendera pusaka.
Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang
berdebu, engkau berkudung selendang katun di
kepalamu.
Engkau menjadi suatu keindahan, sementara dari jauh
resimen tank penindas terdengar menderu.
Malam bermandi cahaya matahari, kehijauan
menyelimuti medan perang yang membara.
Di dalam hutan tembakan mortir, kekasihku, engkau
menjadi pelangi yang agung dan syahdu
Peluruku habis dan darah muncrat dari dadaku.
Maka di saat seperti itu kamu menyanyikan lagu-lagu
perjuangan bersama kakek-kakekku yang telah gugur
di dalam berjuang membela rakyat jelata.
2 September 1977, Jakarta
* Puisi ini aku tulis untuk
putraku, Isaias Sadewa
WS. Rendra
Dikutip dari Potret Pembangunan dalam Puisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar